Kamis, 09 Mei 2013

Jagoan Ku

Detik ini, aku meneteskan lagi air mataku, karena mu. Padahal dulu kamu yang selalu menghapus air mataku. Aku selalu meneteskan air mataku dengan alasan dan penyebab yang sama, yaitu kamu, jagoan ku.
"Kamu kemana sih? Udah lama ga sms, udah lupa ya?" Itu perkataan mu kepadaku setelah seminggu kamu tak memberi kabar. Kamu memang selalu menyalahkan ku. Menganggap aku yang selalu kurang untuk mu. Padahal aku selalu usaha kasih yang terbaik. Kamu ga pernah tau gimana rasanya menjalani hari selama satu minggu tanpa kabar dan kepastian. Aku bagaikan layangan yang sering kamu tarik ulur sesuka hati mu. Dan bodohnya aku selalu mau.
"Kan kamu yang bilang, jangan sms dulu karna hp kamu lagi disita." Ujarku.
Pasti dia lupa dengan alasannya sendiri. Aku yakin, karna gaada satupun yang kamu ingat tentang aku disaat kamu sedang asyik dengan kehidupan kamu yang lain. Main misalnya. Yang pasti gaada aku disana.
"Oh iya lupa." Ujarnya.
Sangat singkat, ga pernah ada kata-kata yang lebih panjang darinya. Tapi aku selalu sabar, seenggaknya dia masih mau membalas sms ku.
"Gimana kabar kamu? Hp udah ga disita lagi kan?" Tanyaku berusaha tenang dan memulai pembicaraan.
"Udahlah! Kalo belum aku gaakan bales sms dari kamu!" Ga perlu pake tanda seru juga kali.
Ga adakah kata-kata yang lebih lembut lagi dari ketikan sms mu? Tutur katamu? Aku rindu kamu yang dulu. Ini cukup membuatku sakit. Adakah kejutan lain untuk menyakiti hatiku? Yah Aji selalu punya kejutan yang menyakitkan. Akhirnya kata itu dikeluarkan dari mulutnya. Putus. Entah apa alasan pastinya. Tapi kamu selalu menyalahkan aku.
"Kamu berubah, perhatian kamu berkurang." Itu katanya.
Aku berubah? Perhatian aku berkurang? Terus perhatian dan kesabaran aku selama ini kamu anggap apa? Aku selalu menuruti kemauan mu, aku selalu mengiyakan permintaan mu, aku selalu menikmati permainan mu, dan yang pasti semua itu menyakitkan.
Awal pertemuan kita sangat sederhana, dengan sebuah pandangan pertama, kamu bisa membuat aku jatuh cinta. Pertemuan kita adalah sebuah kabahagiaan yang selalu ingin aku rasakan. Tapi sayangnya kamu tidak bisa membuat kita abadi dengan kebahagiaan.
Aku ga pernah nuntut kesempurnaan dari kamu. Aku selalu menerima semua kekurangan mu. Apalagi kekurangan perhatiaan mu. Aku selalu sabar dengan kebiasaan mu yang selalu menghilang secara tiba-tiba. Seminggu ada, sebulan ngilang. Ngeri yah. Itu selalu membuat aku tersiksa. Apa ada yang salah dengan sikap ku? Aku selalu sayang dan setia. Tapi kamu ga pernah bisa membalasnya dengan hal yang sama. Aku selalu tersiksa oleh permainan mu, menyakitiku, mencampakan aku, dan tak pernah menganggap aku Special. Kamu manis, kamu pernah romantis, walau hanya dengan sebuah Ice Cream sebagai awal pertemuan kita. Aku anggap itu lebih dari cukup. Itu romantis. Tapi sayangnya... Kamu melakukan itu ke setiap wanita, bahkan mereka sering kamu beri lebih.
Kamu ga pernah tau arti penting dari sebuah tanggal. Apakah detik saat Aku dan Kamu akan menjadi Kita tidak begitu penting untuk kamu ingat? Untuk kamu rayakan dihari-hari kita berikutnya? Sulitkah untuk kamu bisa menulis Happy Monthly 1st month, 2nd month, 3th month, dan seterusnya?
Dan kamu tau? Saat ini, saat dimana kita udah gaada. Aku masih teringat tentang Kita dulu. Aku masih berharap Kita bisa kembali.
Buat kamu ji, disini aku hanya bisa mendoakan mu dari jauh, semoga karma tak menimpa mu. Tuhan punya takdir yang lebih indah untukku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar